Perkembangan industri peternakan khususnya unggas ditanah air sangat menggembirakan, mengingat dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dari pemodal kecil hingga besar, terlebih pasca kejatuhan karena pemberitaan flu burung.
Perdagangan unggas memang dapat dilakukan disemua tempat termasuk pasar tradisional dan modern, penjual dan pembeli bertemu pada saat bersamaan. Saat ini perdangangan unggas banyak dilakukan secara tidak langsung melalui media elektronik, penjual dapat mengiklankan unggas dagangannya melalui situs di internet baik yang dikelola sendiri maupun yang diiklankan melalui pihak lain, termasuk penggunaan telepon seluler melalui aplikasi SMS.
(bersambung)
Sumber BPS |
Perdagangan unggas memang dapat dilakukan disemua tempat termasuk pasar tradisional dan modern, penjual dan pembeli bertemu pada saat bersamaan. Saat ini perdangangan unggas banyak dilakukan secara tidak langsung melalui media elektronik, penjual dapat mengiklankan unggas dagangannya melalui situs di internet baik yang dikelola sendiri maupun yang diiklankan melalui pihak lain, termasuk penggunaan telepon seluler melalui aplikasi SMS.
Situasi Di Pasar Tradisional Salah Satu Tempat Jakarta (foto RMC) |
Saya coba memberikan deskripsi tentang perdagangan unggas ditinjau dari segi lokasi yang dilakukan melalui jalur tidak langsung. Dengan adanya perdagangan unggas melalui akses tidak langsung tersebut tentunya akan memanjakan konsumen, konsumen memiliki alternatif pemebelian yang dapat disesuaikan dengan situasi yang dihadapinya. Pada konsumen yang memiliki preferensi untuk membeli langsung maka dapat dilaukan di pasar tradisional atau pasar modern seperti mini market, atau supermarket. Tetapi untuk pembeli yang kecendrungannya mengingingkan keleluasaan dalam pembelian, terutama penggunaan waktu luang yang dapat ditukar untuk kegiatan lain (trade off) tentunya dapat memilih pembelian secara tidak langsung melalui internet, atau telepon.
Kegiatan akses ke tempat penjual unggas secara tidak langsung memiliki kelemahan dan kelebihan, selain dari segi prefensi konsumen juga terdapat hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
1. Biasanya unggas yang ditawarkan melalui media internet lebih murah dibanding membeli ditempat pasar tradisional atau modern.
2. Konsumen dapat membeli dalam volume atau jumlah yang sedikit (satuan) sampai dengan ribuan/jutaan ekor.
3. Penjual biasanya memberikan kemudahan dalam pembayaran, dapat dilakukan pada saat transaksi, keesokan hari, minggu berikutnya, bulan depan, dan lain-lain sesuai kesepakatan. berbeda halnya dengan penjualan yang dilakukan melalui datang langsung ke pasar tradisional atau modern, umumnya kita harus membayar langsung sejumlah uang berdasar jumlah yang kita beli.
4. Faktor hygenitas, unggas yang dibeli oleh konsumen dapat dengan mudah ditelusuri asalnya, berbeda halnya dengan unggas yang dibeli dipasar tradisional yang merupakan oplosan. sehingga dapat dicegah penyebaran penyakit menular yang tidak kita inginkan.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan diisi disini, terimakasih atas kritik-saran Anda.