SMS 081514394467 ATAU 083879194036, KETIK "HARGA BEBEK/AYAM", KAMI AKAN MEMBERIKAN UP DATE HARGA UNGGAS HARIAN atau SILAHKAN TELEPON UNTUK PEMESANAN ANTAR

05/11/11

Seputar Unggas & Mentok, Tahukah Anda?

Terimakasih pada rekan profesi dan konsumen yang sudah berpartisipasi pada pengembangan content www.juraganunggas.co.cc, khususnya Bpk. Dani di Cisalak, Depok melalui emailnya kemarin menanyakan tentang apa itu unggas sebenarnya serta informasi seputar mentok yang lebih detail, untuk hal tersebut beliau minta dipublikasikan sehingga berguna bagi rekan yang lain. Rekan-rekan dapat melihat pada google atau search engine yang lain, tetapi untuk memudahkan dan menyamakan persepsi saya coba mengutip informasi yang ada pada situs Wikipedia Indonesia sebagai berikut.
 

Unggas (Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya. Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek).
Kata unggas juga umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di atas. Lebih luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk daging burung jenis lain seperti merpati.
Bagian paling berdaging dari burung adalah otot terbang pada dada, serta otot jalan pada segmen pertama dan kedua pada kakinya.

Mentok 
Klasifikasi Mentok adalah sebagai berikut; kerajaan termasuk Animalia, filum Chordata, kelas Aves,  ordo Anseriformes,  famili Anatidae, genus Cairina, spesies Cairina moschata (Linnaeus, 1758).
Muscovy-duck-2.jpgMentok peliharaan adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek. Istilah mentok berasal dari bahasa Jawa; di tempat lain ia mungkin disebut dengan salah satu atau beberapa nama berikut: entok, enthok atau entog (Sd., Bms.), basur (Bms.), itik manila, atau bebek manila (Ind.). Dalam bahasa Inggris disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck.
Di Indonesia unggas ini adalah sepenuhnya hewan peliharaan, yang diternakkan terutama untuk dagingnya. Asal-usul mentok peliharaan adalah dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, di mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah berpaya di sekitar danau dan sungai; termasuk di hilir lembah Sungai Rio Grande di Texas. Populasi lepasan yang meliar (feral) juga dijumpai di Florida bagian selatan.
Hewan persilangan antara bebek dan mentok biasa disebut tiktok, yakni akronim dari itik dan entok, sedangkan persilangan antara entok dan bebek disebut tongki.
Mentok jantan liar dapat mencapai 86 cm, dari ujung paruh hingga ke ujung ekor. Dan beratnya bisa sampai 3 kg. Mentok betina lebih kecil, sampai sekitar 64 cm dan 1,3 kg. Mentok peliharaan biasanya lebih gemuk, di mana jantan bisa mencapai 7 kg dan betina mencapai 5 kg. Berwarna dominan hitam dan putih, mentok memiliki kulit atau tonjolan kulit berwarna merah dan hitam di sekitar mata dan wajah. Paruh gemuk pendek khas bebek, putih kemerahan; kaki gemuk pendek berselaput renang, abu-abu kehitaman. Ekor memipih datar agak lebar.

Meskipun pandai terbang, mentok peliharaan hampir tak pernah terbang jauh. Unggas ini sering terlihat berjalan bersama kelompoknya, perlahan-lahan dan tak pernah tergesa-gesa, dengan ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk mengimbangi tubuh (Jw., megal-megol) sehingga berkesan lucu.
Mentok jantan alias basur
Mentok liar di alamnya tidur di atas cabang-cabang pohon. Akan tetapi mentok peliharaan biasanya tidur di atas tanah. Di pedesaan di Jawa, mentok jarang dikandangkan. Dibiarkan bebas berkeliaran mencari makanannya sendiri, terutama di sekitar saluran air, sungai dan sawah. Mentok memakan aneka siput, cacing, serangga air, yuyu kecil dan pucuk-pucuk tumbuhan. Oleh pemiliknya, mentok kerap diberi makan dedak bercampur air dan sisa-sisa makanan.
Unggas ini tidak berisik, tidak seperti itik petelur. Mentok betina mengeluarkan desisan dan desahan sambil berjalan. Mentok jantan kadang-kadang mengeluarkan desis keras sambil menggerakkan kepala maju mundur (Jw., nyosor), untuk memperingatkan atau mengusir pengganggu.
Mentok bertelur hingga kurang-lebih 10 butir, yang dierami oleh betinanya selama sekitar 5 minggu.

Jenis mentok liar yang terdapat di Indonesia adalah mentok rimba (Cairina scutulata). Unggas ini menyebar luas secara alami mulai dari India, Asia Tenggara hingga Sumatra dan Jawa. Populasi mentok rimba kini terancam kepunahan, karena perburuan dan terutama karena perubahan habitat yang drastis. Di Jawa, hewan ini sekarang diduga sudah punah.

Daging mentok disukai orang, terutama di pedesaan. Rasanya yang kuat dan tidak begitu berbau, tak seperti daging itik petelur, menjadikan daging unggas ini sebagai salah satu favorit di samping daging ayam.
Ada berbagai macam masakan daging mentok. Yang paling sederhana namun enak ialah mentok bakar, dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih dilengkapi dengan sambal tomat hijau atau sambal jeruk nipis (cara Dompu). Dari Kudus dikenal masakan sweeke enthok [1], dari Indramayu dikenal masakan pedesan entog [2]. Dari Tambak, Banyumas terkenal masakan sate dan gule bebek; yang sebetulnya adalah sate dan gule mentok. Demikian pula, kebanyakan bebek goreng atau pecel bebek pada gerai pecel lele Lamongan di tepi jalan di banyak kota sebetulnya adalah mentok goreng. Sementara dari Tegal juga dikenal kupat blengong, ketupat dengan masakan daging blengong atau brati, yakni hasil persilangan mentok dengan itik petelur.

Rujukan :

1 komentar:

  1. decTerimakasih atas informasinya sangat membantu om :), btw terimakasih atas best pricenya, Lalu kalau beli bebek 40 kg perduahari bisa ga? jawab via japri ya seperti yang saya info melalui hp.

    BalasHapus

Silahkan diisi disini, terimakasih atas kritik-saran Anda.